bin syarief authority

Assalamu'alaikum... ahlan wa sahlan, welcome to my blog. Tempat ini hanya sekedar wadah bagi saya berbagi hidup di dunia maya. Itu saja.

SANG RAJA, ISTANA, dan PESONA SEMU DUNIA



Sebuah kisah, sang RAJA yang amat kaya raya yang kekayaannya tidak bisa ditandingi oleh siapapun. RAJA ini membangun sebuah istana yang belum pernah terlihat dan terdengar oleh semua orang bahwa disana ada sebuah istana yang lebih indah, luas, dan lebih mencakup segala hal yang disukai oleh setiap jiwa.
Dia membentangkan sebuah jalan yang menuju ke istana itu, dan mengutus seseorang yang menyeru manusia agar datang kesana. Dia menempatkan wanita cantik yang telah dihiasi dan diberi berbagai perhiasan dan pakaian yang anggun untuk duduk di tepi jalan sepanjang jalan menuju istana tersebut, yang tentunya semua orang berjalan melewatinya.
Sang RAJA pun mengutus beberapa pengawal dan pelayan untuk menemani wanita-wanita cantik itu, dan masing-masing membawa perbekalan yang akan diberikan kepada setiap orang yang berjalan menuju istana sang RAJA tersebut.
Sang RAJA berkata kepada wanita itu dan para pengawal serta pelayannya,
“Siapa saja yang berjalan dengan menundukkan pandangannya untuk tidak melirik kepadamu, dan tidak lupa diri karena sibuk denganmu, serta hanya mengharap darimu bekal yang dapat mengantarkan dirinya kepadaku, maka bantulah dan berikanlah dia bekal, dan janganlah kamu menghalangi perjalanannya menuju diriku. Tolonglah dia dengan segala apa yang dapat menyampaikannya pada tujuan perjalanannya. Dan siapa saja yang terpesona akan kecantikanmu, dan rela berhubungan denganmu sampai dia lupa akan tujuannya, maka timpakanlah siksaan seberat-beratnya. Hinakanlah sehina-hinanya. Jadikan dirinya sebagai pembantu, dan paculah dia dengan kencang layaknya keledai liar yang dipecut dari belakang. Siapa saja yang menikmatimu, maka tipulah dia dengan keanggunanmu barang sebentar saja, kemudian tarik dan cabutlah semua kenikmatan itu darinya. Suruh pengawal dan pelayanmu untuk menyiksanya. Lalu setiap kali dia melampaui batas didalam mencintaimu dan mengagungkanmu, maka balaslah dia dengan penghinaan dan pelajaran yang setimpal dengan perbuatannya, sampai jiwanya terputus darimu dengan penuh penyesalan.” (1)

Saudaraku, tahukah kamu sebelumnya tentang kisah diatas?! … Sesungguhnya kisah yang baru kita simak adalah salah satu perumpamaan hakikat kehidupan dunia ini. Ya, dunia yang sekarang kita pijaki, yang kita hidup didalamnya. Dan Sang RAJA itu tidak lain adalah Tuhan kita, Allah Ta'ala Yang Maha Kuasa dan Maha Kaya. Dia telah menciptakan dunia ini dengan penuh kenikmatan yang tak terhitung. Namun janganlah kau tertipu dengan kenikmatan yang kasat mata itu, karena sesungguhnya jika kenikmatan itu membuatmu lupa akan tujuan akhir hidupmu, dan kau justru terlena dengan segala pesonanya, maka hati-hatilah kerugian akan segera menimpamu.

Ingatlah Allah Ta'ala telah berfirman yang artinya,”Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan, bersenda gurau, perhiasan, saling berbangga diri diantara kalian, serta saling berlomba memperbanyak harta dan keturunan. Laksana air hujan yang tanaman-tanamannya membuat takjub para petani, kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lalu menjadi hancur. Dan di akhirat kelak akan ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaanNya. Dan kehidupan dunia tak lain hanyalah kesenangan yang semu.” [Al-Hadid : 20]

Hina, sungguh hina jika kehidupan dunia ini beserta segala kesenangannya kau kejar mati-matian. Bagaimana mungkin kau begitu cinta kepadanya sedangkan dia sendiri terlaknat. Taukah kau bahwa Nabimu tercinta, Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam telah bersabda yang artinya,”Ketahuilah, sungguh dunia ini terlaknat! Dan terlaknat pula apa yang ada didalamnya! Kecuali dzikir kepada Allah Ta'ala, dan segala sesuatu yang membuatnya langgeng, serta orang yang berilmu (ilmu agama) dan mencari ilmu agama” [HR. Tirmidzy]

Bukannya aku menyuruhmu untuk hidup miskin dan melarat. Tidak, sekali-kali tidak! Orang yang kaya namun pandai bersyukur dan menunaikan hak-hak hartanya adalah orang yang begitu mulia disisi Allah. Jadilah kau seperti orang itu, atau sekiranya kau tidak mampu, maka pandai-pandailah bersabar dan berusaha serta tetaplah meminta kepada Allah.

Maka ambillah dari dunia ini secukupnya saja, secukup yang kau butuhkan untuk kehidupan akhiratmu. Siapkan segala perbekalan untuk bertemu Sang RAJA, sebagaimana Dia telah berfirman yang artinya,”Persiapkanlah perbekalanmu, dan sebaik-baik perbekalan adalah TAKWA. Dan berTAKWAlah kepadaKu wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat.” [Al-Baqarah : 197]

Saudaraku, aku pun teringat dengan sabda Nabi kita yang mulia Shallallahu 'alaihi wa Sallam yang artinya,”Apalah yang bisa ku miliki dari dunia ini? Perumpamaan diriku dan dunia ini ibarat seorang pengembara yang beristirahat dibawah naungan pohon rindang untuk kemudian beranjak lagi meninggalkannya.” [HR. Tirmidzy, Ibnu Majah, Ahmad, dll]. Nabi pun menganjurkan kita untuk hidup layaknya seorang pengembara,”Hiduplah kau didunia ini layaknya pengembara, atau orang yang sekedar numpang lewat.” [HR. Bukhari]. Penyair pun bertutur yang artinya,
Wahai para pendamba bermacam kelezatan, dunia itu tidaklah kekal...
Sungguh tertipu dengan naungan yang akan hilang merupakan kedunguan....

Saudaraku terkasih, mari bersama kita renungi kembali detik-detik hidup kita yang telah berlalu. Duhai celaka jika ternyata kita tak mengakui betapa dosa-dosa kita telah melumuri detik-detik itu. Aku, kamu, kita semua sama; tak ada yang terbebas dari kesalahan dan dosa. Namun apakah kita hanya sekedar menganggapnya berlalu begitu saja dan menyepelekannya?!

Imam An-Nawawy pernah melantunkan bait syair
Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang cendikia
Mereka melepaskan dunia dan takut akan segala keburukannya
Mereka memandang kepada dunia, maka ketika mengetahui
Sungguh dunia bukanlah tempat yang tepat untuk lama-lama disinggahi
Mereka menjadikannya sebagai samudera yang luas terhampar
dan menjadikan amal-amal shalih didunia sebagai kapal layar
Semoga kita semua kelak berhasil menempati 'Istana' itu. Amin*

dikeheningan malam timur pulau jawa
Rabu, 5 agustus 2009, 1:08 AM
Abu Nu'aim bin Syarief
---------
(1) kami mengambilnya dari kitab Badai'ul Hikam fi Dzikri Fawa'id Hadits Tada'il Umam, kar. Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaly yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia "Umat Islam Dikepung dari Segala Penjuru" oleh Pustaka Darul Ilmi, Cileungsi

* Tulisan ini kami buat sebagai nasehat buat kami pribadi

0 komentar:

Posting Komentar