bin syarief authority

Assalamu'alaikum... ahlan wa sahlan, welcome to my blog. Tempat ini hanya sekedar wadah bagi saya berbagi hidup di dunia maya. Itu saja.

BEGINI KEYAKINAN AHLUSSUNNAH TERHADAP SAHABAT NABI



Kedudukan sahabat di umat ini
Setelah kedudukan Nabi, tidak ada lagi kedudukan yang lebih tinggi dan lebih mulia dibanding kedudukan para sahabat yang telah diridhai oleh Allah untuk mendampingi nabi-Nya yang termulia sekaligus penutup para nabi. Dan untuk menjadi pembela agama-Nya. Mereka itu adalah sebaik-baik pendamping nabi dan rasul.
Allah Ta'ala telah berfirman di dalam surat At-taubah ayat 100 (yang artinya) :
“ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar “.
yang dimaksud dengan Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam), tak lain dan tak bukan adalah para sahabat –radhiallahu anhum-
dan Rasulullah -shalallahu alaihi wa sallam- bersabda:
“ Sebaik-baik manusia adalah yang hidup dimasaku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya“
[ HR. Bukhari, muslim, dan tirmidzi ]

Keutamaan mereka
Mengapa para sahabat Nabi bisa mencapai derajat sebagai generasi terbaik umat ini?apakah yang mereka lakukan?berikut ini sebagian keutamaan – keutamaan mereka yang menjadikan mereka sebagai umat terbaik.
1. Lebih dahulu masuk islam
hal ini telah dipuji oleh Allah, sebagaimana surat At-Taubah ayat 100 diatas.
2. Mendampingi Rasulullah.
Tak diragukan lagi bahwa ini merupakan salah satu kemuliaan mereka, sebab dakwah nabi yang berat, harus disokong dengan para manusia-manusia pilihan dan bukan sembarangan, yang mampu menemani nabi dalam tugas dakwah yang berat.
3. Sabar diwaktu susah.
Didalam menemani nabi, mereka merasakan masa-masa sulit dan berat. diantara mereka ada yang disiksa karena mempertahankan iman, bersama nabi mereka pernah diboikot kaum musyrikin selama tiga tahun, sampai sampai mereka ada yang terpaksa memakan sepatu kulitnya demi menyambung hidup didalam pemboikotan ini.
4. Hijrah dan memberikan perlindungan kepada nabi .
Para sahabat muhajirin rela meninggalkan rumah-rumah, harta benda dan kekayaan mereka untuk hijrah di jalan Allah Ta'ala, tetapi Allah serta merta mengganti semuanya dengan kejayaan dikemudian hari. dan sahabat anshar rela melindungi nabi sekalipun seluruh dunia memusuhi.
5. Pembelaan kepada nabi dan jihad.
Kita lihat pembelaan mereka kepada nabi dan jihad mereka yang sangat luar biasa. bisakah anda bayangkan, mereka rela berjihad dengan tiga ribu personel saja melawan dua ratus ribu pasukan romawi didalam perang mu’tah selama berhari-hari?
6. Pewaris utama nabi dalam hal ilmu dan amal.
mereka adalah pewaris ilmu langsung dari nabi sekaligus pengamal ajaran nabi yang murni.
7. Menyampaikan dan menyebarkan agama.
Mereka dengan perjuangan yang berat, menyebar ke penjuru dunia untuk menyampaikan dan menyebarkan agama ini.

Keyakinan ahlusunnah wal jamaah terhadap sahabat
Kita sebagai ahlussunnah harus memiliki keyakinan yang benar terhadap para sahabat. Berikut ini keyakinan yang harus diyakini oleh ahlussunnah dan juga hak-hak yang harus kita penuhi terhadap mereka.
Pertama : menyakini keutamaan dan kelebihan mereka yang telah ditetapkan didalam berbagai dalil, serta menjaga hati dari membenci mereka.
Kedua : menyakini bahwa Semua Shahabat adalah adil.
Ibnu Hajar berkata : "Yang dimaksud dengan adil ialah orang yang mempunyai sifat ketaqwaan dan muru'ah (menjaga harga diri)"
Ibnu Katsir berkata ;"Semua shahabat adalah 'adil (orang yang mempunyai sifat ketaqwaan dan menjaga harga diri) menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memuji mereka di dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam-pun memuji prilaku dan ahlak mereka. Mereka telah mengorbankan harta dan jiwa mereka di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mereka mengharap ganjaran yang baik (dari Allah) “
Ketiga :mencintai mereka dengan hati, memuji mereka dengan lisan, disebabkan mereka telah memiliki jasa-jasa yang sangat besar, yang mewarisi agama ini dari Nabi hingga sampai kepada kita, kemudian setelah itu, menebarkan rasa cinta kepada mereka ditengah-tengah umat
Keempat :belajar dari mereka dan mengikuti mereka baik dalam hal ilmu, amal, dakwah, muamalah keseharian, dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Kelima :memohonkan rahmat dan ampunan bagi mereka, sebagai wujud pengamalan firman Allah Ta’ala (yang artinya) :
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." [al-hasyr : 10 ]
Keenam :menahan diri dari ucapan yang jelek kepada mereka dan tidak membicarakan perselisihan yang terjadi dikalangan mereka.
Ketujuh :waspada terhadap kabar burung / isu tentang kejelekan yang disandarkan kepada mereka.
Kedelapan : menyakini haramnya mencaci maki mereka atau salah seorang dari mereka, sebagimana sabda beliau –shallahu alaihi wa sallam- :
janganlah kalian mencaci sahabatku, demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNnya, seandainya seseorang dari kalian menginfakkan emas seperti besarnya gunung uhud, maka (infak kalian itu) nilainya tak akan mencapai secungkup dua tangan salah seorang dari mereka dan bahkan tidak setengahnya. [HR. Bukhari dan muslim ]
Dan sungguh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda : " Barang siapa yang mencaci maki sahabat-sahabatku, maka baginya laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya " [HR.Thabarani]

Pelajaran penting
Setelah kita mengetahui keutamaan para sahabat dan keyakinan yang benar terhadap mereka, maka dari situkita bisa mendapatkan suatu pelajaran penting, yang mana pelajaran ini sangat penting untuk suksesnya kehidupan kita didunia dan diakherat kelak
Pelajaran itu adalah : Kewajiban kita untuk mengikuti cara beragamanya sahabat.
pelajaran diambil dari pujian Allah kepada mereka seperti firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 100 (yang artinya) : “ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar “. Allah memuji kaum atau meridhainya, jika kaum itu berada didalam jalan kebenaran, berada didalam aqidah yang lurus, beramal amalan yang benar. didalam ayat ini Allah memuji para sahabat nabi dan juga memuji orang-orang yang mengikuti cara beragama para sahabat. dari sini tersirat sebuah pelajaran penting yaitu barang siapa yang ingin mendapatkan keridhaan Allah, maka wajib mengikuti cara beragama para sahabat.
dan firman-Nya (yang artinya) :
Dan barangsiapa yang menentang/memusuhi Rasul sesudah nyata baginya al-hidayah (kebenaran) dan dia mengikuti selain jalannya orang-orang mu’min, niscaya akan Kami palingkan (sesatkan) dia ke mana dia berpaling (tersesat) dan akan Kami masukkan dia ke dalam jahannam dan (jahannam) itu adalah seburuk buruknya tempat kembali. [An-Nisa’ ; 115]
Ayat yang mulia ini merupakan dalil yang tegas dan terang tentang kewajiban yang besar bagi kita untuk mengikuti “jalannya orang-orang mu’min” yaitu para sahabat. Yakni cara beragama mereka dan pemahaman mereka berdasarkan nash Al-Kitab dan As-Sunnah diantaranya ayat di atas.
Kenapa “sabilil mukminin atau jalannya orang-orang mukmin” diayat yang mulia ini ditafsirkan dengan para sahabat (?!) bukan umumnya orang-orang mu’min?
Pertama:Ketika turunnya ayat yang mulia ini, tidak ada orang mu’min di permukaan bumi ini selain para sahabat. Maka, khithab (pembicaraan) ini pertama kali Allah tujukan kepada mereka.
Kedua : bisa dipahami, bahwa orang-orang mu’min yang sesudah mereka (para sahabat) dapat masuk ke dalam ayat yang mulia ini dengan syarat mereka mengikuti jalannya orang-orang mu’min yang pertama yaitu para sahabat. Jika tidak, berarti mereka telah menyelisihi jalannya orang-orang mu’min sebagaimana ketegasan firman Allah di atas.
Ketiga: karena perjalanan orang-orang mu’min yang paling jelas arahnya, aqidah dan manhajnya hanyalah perjalanan para sahabat. Adapun yang lain mengikuti perjalanan mereka, baik aqidah dan manhaj.
Keempat: orang-orang mu’min yang paling mengerti terhadap agama Allah hanyalah para sahabat. Allah telah menegaskan di dalam Kitab-Nya yang mulia bahwa mereka adalah orang-orang yang telah diberi ilmu. (Surat Muhammad ayat 16).
Kelima: Perjalanan orang-orang mu’min yang mulia yang paling taqwa kepada Allah secara umum hanyalah para sahabat.
Keenam: Perjalanan orang-orang mu’min yang tidak pernah berselisih didalam aqidah dan manhaj hanyalah perjalanan para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka tabi’in dan tabi’ut tabi’in dan seterusnya.
Ketujuh: Para sahabat adalah orang-orang yang pertama-tama beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu Allah memerintahkan manusia untuk mengikuti mereka.(Surat Al-Baqarah ayat:13).
semoga setelah kita membaca risalah kecil ini, hati kita semakin mencintai para sahabat, mengetahui keutamaan-keutamaan mereka dan yang lebih penting lagi yaitu kita bisa mencontoh cara beragama mereka yang dengannya semoga kita mendapatkan keridhaan dari Allah Ta’ala dan kita bisa dikumpulkan bersama mereka di akherat kelak
Wa shallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala aalihi wa shahbihi ajma’in




Akhuna ABDURRAHMAN MUTTAQIN

0 komentar:

Posting Komentar